KAJIANPENERAPAN SISTEM BUILDING INTEGRATED PHOTOVOLTAICS (BIPV) PADA RANCANGAN RUMAH MINIMALIS DI KOTA BANDA ACEH
DOI:
https://doi.org/10.55600/jipa.v5i1.29Kata Kunci:
BIPV, solar radiation intensity, minimalist houseAbstrak
Potensi energi terbarukan di Indonesia sangat besar yang bersih dan ramah lingkungan. Dalam pemanfaatannya belum optimalnya pemanfataan energi terbarukan disebabkan biaya pembangkit listrik terbarukan seperti tenaga surya tidak dapat bersaing dengan biaya pembangkit listrik berbahan bakar energi fosil masih menjadi tantangan tersendiri di sektor energi. Dalam data statistik PLN 2015 rasio elektrifikasi di provinsi aceh mencapai 94,17% yang dihasilkan oleh pembangkit listrik berbahan bakar fosil dengan konsumsi energi listrik terbanyak pada rumah tangga. Ditargetkan tahun 2050, energi nasional suatu daerah akan didominasi oleh energi terbarukan yang merupakan visi green city Kota Banda Aceh mengenai kebijakan strategi pemanfaatan energi terbarukan. Penerapan Building Integrated Photovoltaik (BIPV) pada rumah minimalis di Kota Banda Aceh terhadap kemiringan atap rumah 5°, 10°, 15°, 20°, 25°, 30°dan 35° menjadi solusi dalam pemanfaatan energi terbarukan. Intensitas radiasi di Kota Banda Aceh dalam kurun setahun rata-rata mencapai 5 kWh/m2 dan temperatur maksimum dalam setahun yaitu 34,4°C serta asumsi kebutuhan energi listrik pada rumah minimalis tipe 70 sebesar 10368 Wh/hari. Hasil simulasi menggunakan software Skelion mendapatkan hasil estimasi energi PV tertinggi pada rumah minimalis terhadap kemiringan 5° sebesar 26,2 kWh/tahun.Namun dari segi estika sebuah rumah di daerah tropis dengan pemodelan atap pelana yang baik yaitu pada kemiringan 30° dan energi listrik yang dihasilkan 24,5 kWh/tahun.
Unduhan
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.